UNSUR- UNSUR KOMUNIKASI BISNIS komunikasi bisnis merupakan salah satu hal yang penting dalam menjalankan suatu bisnis atau p...
UNSUR- UNSUR KOMUNIKASI BISNIS
komunikasi
bisnis merupakan salah satu hal yang penting dalam menjalankan suatu bisnis
atau perusahaan. Dimana dalam komunikasi ini berisi pendapat, ide, gagasan,
maupun informasi. Komunikasi bisnis juga melibatkan pertukaran informasi yang
terus-menerus. Lebih banyak bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada
bisnis tersebut untuk menemukan cara komunikasi yang lebih efektif – bersama
para pekerja dan dengan dunia di luar. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi
berjalan bergandengan tangan.[1]
·
Unsur-unsur komunikasi bisnis ada
6 unsur pokok
diantaranya:
1. Mempunyai
tujuan, dalam artian bahwa komunikasi bisnis harus mempunyai tujuan yang sudah
ditetapkan sebelumnya yang sejalan dengan tujuan Organisasi.
2. Pertukaran,
dalam hal ini yaitu melibatkan paling
tidak dua orang atau lebih yaitu komunikator dan komunikan.
3. Gagasan,
informasi, opini dan instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya sangat
beragam tergantung situasi, kondisi dan tujuan.
4. Menggunakan
saluran personal ataupun interpersonal yang mungkin bersifat tatap muka,
memakai media tertentu ataupun melalui media yang menjangkau jutaan orang
diluar sana secara bersamaan.
5. Menggunakan
sinyal atau simbol yang merupakan alat atau metode yang bisa dimengerti ataupun dipahami oleh penerima
pesan.[2]
6. Pencapaian
tujuan organisasi. Salah satu karakteristik (ciri khas) yang membedakan
organisasi atau lembaga formal dari informasi ialah adanya tujuan yang sudah
ditetapkan sebelumnya oleh
manajemen.
Pola Komunikasi Bisnis terdiri dari:
a. Saluran Komunikasi Formal dan
b.) Saluran Komunikasi Informal. Dalam kaitannya dengan proses
penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan, dapat berbentuk 3 pola yaitu:
1. Komunikasi
dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah
(top-down) merupakan jalur komunikasi yang berasal
dari atas (manajer) ke bawah (karyawan) merupakan penyampaian pesan yang dapat
berbentuk perintah, instruksi, maupun prosedur untuk dijalankan para bawahan
dengan sebaik-baiknya.
2. Komunikasi
dari bawah ke atas
Komunikasi ini biasa disebut buttom-up communicatin
berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke
atas (manajer). Pesan mula-mula berasal dari para karyawan yang selanjutnya
disampaikan ke jalur yang lebih tinggi.
3. Komunikasi
Horizontal
Horizontal communication atau
sering disebut komunikasi lateral (lateral communication) adalah komunikasi
yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat
dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk
melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi kepada bagian atau
departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
b.
Saluran Komunikasi Informal
Dalam jaringan komunikasi
informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa mempedulikan
jenjang hierarki, pangkat, dan kedudukan atau jabatan, dapat berkomunikasi
secara luas. Meskipun hal-hal yang
mereka perbincangkan biasanya bersifat umum, seperti mengobrol tentang humor
yang baru di dengar, keluarga, anak-anak, dunia olahraga, musik, acara film,
dan sinetron tv, dan kadang kala mereka juga membicarakan hal-hal yang
berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam organisasinya.
CONTOH BISNIS
STRATEGI PEMASARAN TAPE( BUK TIN 99)
BONDOWOSO
Bondowoso adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang terletak
di wilayah timur pulau Jawa. Bondowoso
memiliki ciri khas tersendiri dan dikenal sebagai Kota Tape. Tape Bondowoso
umumnya dikemas dalam sebuah besek (anyaman dari bambu berbentuk kotak). Tape
adalah produk makanan yang dibuat dengan bahan dari singkong. Salah satu merek
tape manis yang terkenal yaitu Tape Buk Titin 99
Usaha Tape buk Titin 99 ini berada di Wonosari Bondowoso.
Tepatnya terletak di Jalan kerang, Wonosari, Bondowoso. Usaha ini didirikan oleh Bapak H.Titin sejak
tahun 1999. Jadi nama Tape buk Titin 99
sesuai dengan tahun didirikan, agar lebih mudah mengingatnya. Tape Bondowoso ini
memiliki potensi bisnis yang besar untuk dikembangkan karena bagus, baik untuk kalangan lokal maupun
masyarakat luar daerah.
Strategi Produk Produk Tape buk Titin 99
merupakan tape murni yang terbuat dari singkong dan ragi yang sama-sama
berkualitas dan bermutu. Hal ini dapat dibuktikan dari proses produksi hingga
matang, karena ketika tape tersebut sudah melewati batas matang biasanya
tape cenderung busuk. Namun karena singkong yang dipakai adalah singkong
pilihan yang bermutu, maka tape tersebut tidak mudah busuk. Tape buk Titin 99 mampu menghasilkan
tape hingga 5 atau 10 karung singkong
perhari. Dan proses pembuatannya sangat sederhana namun butuh keuletan dan
keterampilan dalam menyajikan produk.
Adapun proses produksi tape ini yaitu dimulai dari mengupas
singkong, kemudian mengukus singkong, lalu penyortiran, hingga pengepakan tape.
Sebuah produk perlu dirancang dengan baik agar dapat memuaskan para konsumen.
Dalam merancang sebuah produk, buk Titin tentunya harus
memperhatikan dan menjaga kualitas barang. Jika sebuah produk sudah terjamin
kualitasnya, maka produk tersebut akan mudah diterima oleh konsumen. Apabila
produk dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka produk tersebut akan
laku dipasaran. Untuk itu, perusahaan perlu melakukan riset(penelitian)
pemasaran, produk apa yang disenangi dan butuhkan oleh konsumen.
Tape buk Titin 99 juga ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan perhatian untuk di beli, buk Titin juga menuliskan
no.Whatsaapnya di banner di depan halaman rumahnya. Agar konsumen bisa dengan
mudah menelvonnya ketika hendak membeli banyak tape sehingga bisa di kirim ke
rumah konsumen tersebut. Harga yang
diberikan oleh Tape buk Titin 99 kepada konsumen
diantaranya berkisar Rp6.000 untuk tape dengan besek kecil, dan Rp12.000 yang besek besar
tape.
Tape buk Titin Bondowoso melakukan beberapa
strategi promosi, salah satunya adalah dengan menggunakan media sosial seperti:
whatsapp, dan facebook.
Tape buk Titin 99 Bondowoso juga berusaha menjalin hubungan yang baik dengan
pelanggan dalam aktifitas sehari harinya.
Dimana setiap konsumen yang datang membeli ke rumahnya tersebut, dilayani dengan baik dan ramah, sehingga pelanggan yang datang
menjadi senang dan ingin mendatangi toko lagi.
Resume
Mempertahankan Eksistensi Media Akibat Dampak
Pandemi Covid-19
1. Oleh : Errol Jonathans CEO
2. Judul : Radio
Surabaya
3. Menurut bapak Errol Jonathans Radio menjaga eksistensi di masa
pandemi covid19Menurut bapak erol dimasa pandemi saat ini bagaiaman media harus
bisa tetap berbisnis di masa pandemi covid19 ini, adakah sumber alternatif saat
pengiklanan mengurangi belanja, saat perilaku masyarakat berubah apa yang
dilakukan media, haruskan pemerintah menopong bisnis media saat iklan merosot. Selain itu, bapak Errol Jonathans mengatakan saat pandemi terjadi tuntutan media
semakin tinggi namun periklanan semakin mengurangi, dan pada saat itu juga
radio suara surabaya merospon dengan 3 cara yaitu dengan melakukan konsolidasi,
restorasi yaitu perubahan cara kerja seperti biasa, dan reformasi yaitu
mengimplementasikan langsung. Dan ada 7 tantangan distruptif yang pertama
leadership, business capabilits, mindset, corporate cilture, sales dan revenue,
customer engagement, dan inovation. Lalu target utama radio SS yaitu menjaga
pamor, dan
persepsi positif.
4. Supaya menjadi penguatkan operasional konvergensi suara surabaya media yang menjadi
peluang baru bisnis radio.
5. Mulai dari
waktu itu semenjak adanya tututan peranan media makin
meningkat sedangkan bisnis dan iklan media menurun.
6. Tim suara surabaya melakukan kemitraan secara kongkrit
kepada audiens. Seperti
1.
a)
Membangun positioning sebagai media covid 19
b) Menjadi sumber informasi, edukasi, sosialisasi, klarifikasi
c) Mitra satgas covid-19 pemkot surabaya dan pemprov jatim
d) Sinergi dengan stakeholder penanganan covid-19
e) Motivator solusi dan kebangkitan sosial-ekonomi.
1https://www.google.com/search?q=komunikasi+bisnis+adalah&oq=komunikasi+bisnis+adalah&aqs=chrome.0.0l8.7187j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8.
[2] https://sonyamarlina60.wordpress.com/2017/09//23/unsur-unsur-komunikasi-bisnis/.
COMMENTS