Diri adalah keberadaan dan potensi yang ada dalam pribadi seseorang tersebut, jika mental pribadi sehat maka dia tahu siapa dirinya d...
Diri adalah keberadaan dan
potensi yang ada dalam pribadi seseorang tersebut, jika mental pribadi sehat
maka dia tahu siapa dirinya dan potensinya seta mau dibawa kemana untuk
merelasikan potensi tersebut. Menurut Albert
Bandura tentang konsep diri ada pada
regulasi diri yaitu terbagi menjadi tiga aspek:
1.
Pengamantan diri, yaitu melihat diri dan
prilakunya sendiri serta mengawasinya.
2.
Penilain, yaitu membandingkan dengan yang
dia lihat dirinya dengan standar ukuran (norma yang berlaku). Contohnya membandingkan
diri perbuatab yang dilakukan dengan norma atau tata karma setempat.
3.
Respon diri setelah kita membandingkan,
maka kita akan tahu apakah kita sudah mampu berprilaku sesuai dengan standar
ukuran. Kalau prilaku tersebut belum sesuai dengan standar ukuran maka dapat
mengajar diri sendiri dengan respon sendiri. Respon diri sendiri dapat
dilakukan dengan cara, misalnya dengan bekerja keras atau belajar keras untuk
mencapai tujuan tersebut.
Menurut
Carl Rongers “Jika jagung yang ada
disebuah ladang terserang hama yang
mematikan atau kemarau yang panjang, maka yang tersisa kemudian hanyalah tanah
kering dan berdebu. Jika kita layaknya jagung tersebut maka kepribadian kita
terpuruk dan tidak akan berkembang.
Diri
sendiri dapat kita pahami, kepribadian sebagai bentuk prilaku yang dipengaruhi
lingkungan sekitanya akan membentuk tiga macan kesadaraan, yaitu;
Kesadaraan Magis,
dimana seseorang menyadari dan memahami bahwa segala sesuatu didalam kehidupan
merupakan hasil dari kekuatan supra (diluar kekuatan manusia). Kebanyakan orang
mempunyai kesadaraan ini akan mempunya krakter cepat pasrah dan mudah untuk
memaklumi segala sesuatu. Salah satu indicator kesadaran ini adalah kurang
kritisnya seseorang dari dinamika sosialnya, bahkan tak jarang menganggap
kritis adalah hal yang tabu.
Kesadaran
Naif kesadaran
bahwa realita kehidupan adalah hasil dari krakter dan kualitas manusia itu
sendiri. Kecerdasan intelektual menjadi penekanaan utama pada kesadaraan naïf.
Kesadaran Kritis adalah bersifat analitis sekaligus praksis.
Seseorang itu mampu memahami persoalan sosial mulai dari pemetaan masalah,
identifikasi serta mampu menentukan unsur-unsur yang mempengaruhinya. Disamping
itu ia mampu menawarkan solusi-solusi alternatif dari suatu problem sosial.
sebuah kesadaran yang melihat adanya keterkaitan antara ideologi dan struktur
sosial sebagai akar masalah.
COMMENTS