Makalah Tasawuf Irfani

MAKALAH   Tasawuf Irfani       Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ak...

MAKALAH

 Tasawuf Irfani

 


 

 

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlak Tasawuf

 

DosenPengampu :

 Hilmi Azizi, S.Pd. I, M. Pd.I

 

Disusun oleh:

Yoda Yusron Ma’ruf       (D20191096)

Milika Khoirun Nisa’i      (D20191084)

Khikmatul Lailiyah           (D20191055)

 

FAKULTAS DAKWAH

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

Jl. Mataram No. 01. Mangli Kaliwates Jember

2020

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan  makalah tentang “Pengertian Tasawuf Irfani, Macam-macam Sistem Pembinaan Tasawuf, Karakteristik Tasawuf Irfani, dan tokoh tasawuf Irfani. Meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan kami juga berterima kasih kepada Bapak Hilmi Azizi, S.Pd. I, M. Pd.I selaku dosen mata kuliah Akhlak Tasawuf yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pengertian Tasawuf Irfani, Macam-macam Sistem Pembinaan Tasawuf, Karakteristik Tasawuf Irfani, dan tokoh tasawuf Irfani. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi memperbaiki makalah yang kami buat, dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri ataupun orang lain yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          

 

 

                                                                                    Jember,26 Oktober 2020

 

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................. 3

BAB 1PENDAHULUAN.............................................................................. 4

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 5

2.1 Pengertian Tasawuf Irfani..................................................................... 5

2.2 Konsep Pembelajaran Tasawuf Irfani.................................................... 5

2.3 Agar Memperoleh Ma’rifat.................................................................... 6

2.4 Karakteristik Tasawuf Irfani.................................................................. 8

2.5 Tokoh-Tokoh Tasawwuf Irfani.............................................................. 8

BAB III PENUTUP....................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan............................................................................................ 14

3.2 Saran...................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 15

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tasawuf irfani adalah tasawuf yang berusaha menyingkap hakikat atau makrifat yang diperoleh dengan tidak melalui logika atau pembelajaran, tetapi melalui pemberian tuhan (mauhibah) tokoh-tokohya antara lain Rabi’ah al-Adawiyah, Dzunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami, Junaid al-Bhagdadi, Abu Mansur al-Hallaj, Jalaluddin Rumi dan lain-lain.

 Dalam pembahasan makalah ini, penulis mengambil judul Biografi dan pemikiran Tokoh-Tokoh Tasawuf Irfani. Penulis mencoba mengurai biografi dan pemikiran dari tokoh-tokoh tasawuf irfani yaitu Rabi’ah al-adawiyah, Dzu An-nun al-Mishri, Al-Junaid, dan Abu Abdul Rahman Al-Sulami.

 

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian tasawuf Irfani tersebut ?

2. Apa saja karakteristik Tasawuf Irfani?

3. Siapakah tokoh Tasawuf Irfani, dan seperti apa ajarannya?

 

1.3 Tujuan Penulisan

1. Agar mengetahui apa arti Tasawuf Irfani tersebut.

2. Agar mengetahui karakteristik Tasawuf irfani.

3. Dan agar mengetahui tokoh Tasawuf Irfani dan seperti apa ajarannya.

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tasawuf Irfani

Secara bahasa, kata irfan berasal dari bahasa arab yang merupakan bentuk mashdar dari kata arafa semakna dengan ma‟rifah, atau dalam istilah Yunani disebut gnosis, yaitu pengetahuan tentang sesuatu yang diperoleh melalui berfikir (tafakkur). Selain itu, Dalam bahasa arab ma‟rifah berbeda dengan ilmu. Kalau ma‟rifah dihasilkan melalui keterhubungan langsung dengan objek pengetahuan dalam artian subjek. Sementara ilmu dihasilkan melalui transformasi (naql) ataupun rasionalitas (aql). Menurut Alparslan keduanya berbeda karena lahir dari instrument batin manusia yang berbeda juga, jika ‘ilm dihasilkan dari akal sedangkan ma‟rifah dari hati (qalb).

Tasawuf Irfani adalah tasawuf yang berusaha menyingkap hakikat kebenaran atau makrifat diperoleh dengan tidak melalui logika atau pembelajaran atau pemikiran, tetapi melalui pemberian Tuhan secara langsung (mauhibah).

 

2.2 Konsep Pembelajaran Tasawuf Irfani

Untuk memperoleh ma’rifat dalam istilah disebut dengan gnostik manusia telah memiliki potensi masing-masing. Syaratnya antara lain adalah kesucian jiwa dan kesucian hati. totalitas jiwanya telah suci dan hatinya telah dipenuhi dengan dzikir kepada tuhan,  hidupnya akan dipenuhi oleh kearifan dan bimbingan-Nya.

 Untuk memperoleh kearifan atau ma’rifat, hati mempunyai fungsi esensial, sebagaimana yang diungkapkan Ibnu Arabi dalam fushush Al-Hikam –nya: Qalb dalam pandangan kaum sufi adalah tempat kedatangan kasyaf dan ilham. Ia pun berfungsi sebagai alat untuk ma’rifat dan menjadi cermin yang memantulkan (tajalli) makna-makna keghaiban.

 

 

 

Qalb merupakan pengetahuan tentang hakikat, termasuk di dalamnya adalah hakikat ma’rifat, kalbu yang dapat memperoleh ma’rifat adalah kalbu yang telah suci dari berbagai noda atau akhlak buruk yang sering di lakukan manusia. Kalbu yang telah suci akan mampu menembus alam malakut (misalnya, alam malaikat).

Menurut Al-Ghazali, kalbu merupakan sesuatu yang sejenis dengan malaikat. Ketika berada di alam malaikat inilah, qalb mampu memperolah ilmu pengetahuan dari tuhan. Tampaknya kaum sufi memandang kesucian qalb sebagai prasyarat untuk berdialog secara batiniah dengan tuhan. Mereka mengemukakan alasan bahwa  tuhan hanya dapat didekati oleh jiwa yang suci. Ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari kondisi dialogis batiniah dengan perangkat qalb yang suci inilah yang mereka sebut dengan ilmu ma’rifat dan secara spesifik dapat memperoleh ilmu laduni, yaitu ilmu yang datang melalui ilham yang dibisikan melalui hati manusia.

Dengan demikian, qalb berpotensi untuk berdialog dengan tuhan. Inilah yang dimaksud imam Al-Ghazali dengan ungkapan bahwa di luar akal dan jiwa, terdapat alat yang dapat menyingkap pengetahuan ghaib dan hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang.

Dari pembahasan dan uraian di atas, dapatlah dipahami bahwa hati (qalb) menjadi sarana untuk memperoleh ma’rifat. qalb yang mampu memperoleh ma’rifat, qalb juga telah di bekali potensi untuk berdialog dengan tuhan. Hal ini mengisyaratkan bahwa ma’rifat tidak spontanitas dimiliki sembarang orang, tetapi hanya dimilki oleh orang-orang yang telah berupaya untuk memperolahnya.

 

2.3 Agar Memperoleh Ma’rifat

Untuk memperoleh ma’rifat, seseorang harus melalui upaya-upaya tertentu, seperti sebagai berikut:

1. Riyadhah

Riyadhah adalah latihan kejiwaan melalui upaya membiasakan diri agar kebiasaannya dilakukan terus-menerus secara rutin sehingga seseorang benar-benar terlatih, khususnya dalam menahan diri agar jauh dari perbuatan maksiat dan dosa.  

Yang biasa dilakukan antara lain: pertama yang dilakukan adalah bertobat. Ia harus menyesal atas dosa-dosanya yang lalu dan betul-betul tidak berbuat dosa lagi sembari melafalkan dzikir dan wirid-wirid tertentu. Riyadhah bukan perkara yang mudah, sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan mujahadah, yaitu kesungguhan dalam berusaha meninggalkan sifat-sifat buruk. Menurut Anwar dan Solihin, setelah riyadhoh berhasil dilakukan, maka salik akan memperoleh ilmu makrifat.

2. Tafakur (Refleksi)

Secara harfiyah tafakur berarti memikirkan sesuatu secara mendalam, sistematis, dan terperinci. Menurut imam Al-Gazali jika ilmu sudah sampai pada hati, keadaan hati akan berubah, jika hati sudah berubah, perilaku anggota badan juga akan berubah.

3. Tazkiyat An-Nafs

 Secara harfiyah (etimologi) Tazkiyat An-Nafs terdiri dari dua kata, yaitu “Tazkiyat” dan “An-Nafs”. Kata ‘tazkiyat’ dari bahasa arab, yakni isim mashdar dari kata ‘zakka’ yang berarti penyucian. Kata ‘An-Nafs’ berarti jiwa. Dengan begitu dapat diketahui Tazkiyat An-Nafsi bermakna penyucian jiwa.

4. Dzikrullah

 Istilah ‘zikr’ berasal dari bahasa Arab, yang berarti mengisyaratkan, mengagungkan, menyebut atau mengingat-ingat. Berzikir kepada Allah berarti zikrullah, atau mengingatkan diri kepada Allah sebagai Tuhan yang disembah dengan sebaik-baiknya. Dzikrullah adalah tuntunan masalah ruhiyah atau yang berhubungan  dengan masalah pengalaman ruhiyah (batin). Al-qur’an mengisyaratkan tentang dzikrullah. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (QS Al-Baqarah [2]: 152).

 

2.4 Karakteristik Tasawuf Irfani

Karakteristik Tasawuf Irfani bisa di lihat bahwa, tasawuf irfani berkaitan dengan hati(qalb). Selain itu, karakteristik tasawuf irfani juga dapat menangkap objeknya secara langsung. Maksud dari objek yang bisa di tangkap dari tasawuf irfani tersebut bersifat abstrak seperti rasa cinta, rasa benci, kecewa, dan bahagia.

Dan sumber Karakteristik tasawuf irfani adalah realitas pengalaman yang di temukan langsung oleh sang arif atau sufi sebagai kelompok pendukung keilmuan. Olh karena itu, krakteristik tasawuf irfani tidak di peroleh berdasarkan analisis teks dan pembuktian, tetapi dengan ruhaniah yaitu dengan kesucian hati, dan berharap tuhan akan melimpahkan pengetahuan langsung kepadanya.

2.5 Tokoh-Tokoh Tasawwuf Irfani Beserta Ajarannya

1. Rabiatul Adawiyah

Dilahirkan di basrah pada tahun 714 M. Kelahirannya, diliputi bermacam cerita  aneh-aneh. Pada malam ia lahir, dirumahnya tidak ada apa-apa, bahkan minyak untuk menyalakan lampu pun tidak ada, juga tidak ditemui sepotong kain pun tidak ditemui sepotong kain pun untuk membungkus bayi yang dilahirkan itu.

Rabiah seorang mitisme paling terkemuka yang mengajarkan kasih sayang terhadap tuhan tanpa pamrih”aku mengabdi kepada tuhan bukan untuk mendapatkan pahala apapun, jangan takut pada neraka, jangan mendambakan surga, aku akan menjadi abdi yang tidak baik jika pengabdianku untuk mendapatkan keuntungan materi, aku mentaati Allah tanpa mengharapkan apapun itulah bukti pengabdianku pada-Nya. Rabiyah meninggal dunia di Basrah tahun 801 M, dan di makamkan di rumah di mana ia tinggal.

Ajaran-ajaran yang dianutnya:

1.    Ia mempopulerkan konsep mahabbah di kalangan para sufi

2.    Hidup zuhud dan rutin beribadah kepada Allah SWT

 3.     Kehidupannya sejak awal tidak pernah merugikan orang lain. Rabbiyah adawiyah hidup tanpa di nodahi barang-barang yang subhad.

4.    Beliau memanjatkan do’a dengan syair-syair indah sebagai pembuktian rasa cinta dan rindunya kepada Allah SWT.

 

2.   Zunnun Al-Mishri

A.  Riwayat Hidup Zunnun Al-Mishri

Zunnun al-mishri adalah nama julukan bagi seorang sufi yang tinggal dipertengahan abad ke-3 Hijriyah. Nama lengkapnya Abu Al-Faidl bin ibrahim Zun An-Nun al-Mishri ia dilahirkan di Ikhnim, di dataran tinggi Mesir.

Zunnun al-Mishri meninggal pada tahun 246 H/856 M. Ia dimakamkan di pemakaman Asy-Syafi’i. Sebelum al-Mishri, sebenarnya sudah ada sejumlah guru sufi, tetapi ia adalah orang pertama yang memberi tafsiran terhadap isyarat-isyarat tasawuf.

B.   Pandangan Tasawuf Zunnun Al-Mishri

Zunnun mengatakan bahwa sufi ialah orang yang tidak meminta dan tidak merasa kesusahan karena ketiadaan beliau mengatakan bahwa akhlak seorang Arir billah adalah Allah, dan orang yang arif selalu akan bersifat seperti sifat-sifat Tuhan dan selalu menjaga perilakunya agar tidak terjebak dalam kenistaan dunia yang menghayutkan dan menghinakan orang yang dekat kepada Allah. Zunnun al-Mishri di anggap sebagai seorang zindiq oleh ulama-ulama Mesir pada masa itu.

Dia pun menjelaskan konsep tasawufnya yang menenonjol yaitu tentang makrifat. Zunnun al-Mishri dikenal sebagai bapak paham makrifat. Karena teorinya tentang ilmu tersebut sangat mencolok.

C.  Ajaran-Ajaran Tasawuf Al-Mishri

1.  Pengertian Makrifat Menurut Zunnun Al-Mishri

Pertama makrifat adalah mengetahui Tuhan dari dekat sehingga hati dapat melihat-Nya. Kedua al-Mishri membagi pengetahuan tentang Tuhan menjadi tiga macam:

1.    Pengetahuan untuk seluruh umat muslim

2.    Pengetahuan khusus untuk para filosof dan ulama

3.    Pengetahuan khusus untuk para wali Allah

Menurut pengalamannya, sebelum sampai pada maqam al-Makrifat, al-Mishri melihat Tuhan melalui tanda-tanda kebesaran-Nya di alam semesta adapun ada tanda-tanda seorang arif, menurut al-Mishri sebagai berikut:

a.    Cahaya makrifat tidak memadamkan cahaya kewaraannya

b.    Ia tidak berkeyakinan bahwa ilmu batin merusak hukum lahir

c.    Banyaknya niknat Tuhan tidak mendorongnya menghancurkan tirai-tirai larangan.

Menurut al-Mishri di atas menunjukkan bahwa  seseorang arif yang sempurna selalu melaksanakan perintah Allah, terikat hanya kepada-Nya, senantiasa bersamanya dalam kondisi apapun dan semakin dekat dan menyatu kepada-Nya.

2.  Pandangan Zunnun Al-Mishri tentang Maqamat dan Ahwal

Pandangan al-Mishri tentang maqamat di kemukakan pada beberapa hal yaitu, at-taubah, at-tawakkal dan ar-ridha.

·      Zunnun Al-Mishri membagi tobat menjadi tiga bagian yaitu:

1.    Tobat dari dosa dan keburukannya

2.    Tobat dari kelalaian dan kealfaan mengingat Allah

3.    Tobat karena memandang kebaikan dan ketaatannya.

Berkenaan dengan maqam at-tawakkal, al-Mishri mendefinisikan sebagai ‘berhenti memikirkan diri sendiri dan mersa memiliki daya dan kekuatan’. Intinya adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah disertai perasaan tidak memiliki kekuatan.

Tentang ar-ridha al-Mishri mengemukakan bahwa ar-ridha adalah kegembiraan hati menyambut ketentuan Tuhan baginya. Pandangan al-Mishri tentang ahwal, al-Mihri menjadikan mahabbah (cinta kepada tuhan) sebagai urutan pertama dari empat ruang lingkup pembahasan tentang tasawuf. Ketika al-Mishri di tanya tentang mahabbah, beliau menjawab: “Mahabbah adalah mencintai apa yang di cintai Allah, membenci apa yang di benci Allah, mengerjakan secara paripurna apa yang diperintahkan, dan meninggalkan segala sesuatu yang akan membuat kita jauh dari Allah, tidak takut dengan apapun selain Allah, dan bersifat lembut terhadap saudara dan bersifat keras terhadap musuh-musuh Allah, dan mengikuti jejak Rasulullah dalam segala hal”.

 

3.  Al-Junaid

Nama lengkapnya adalah Abu Kosim Al-Junaid bin Muhammad Al-Khazzaz Al-Nahwandi, tetapi beliau lebih di kenal dengan nama Junaid Al-Baghdadi. Al-junaid lahir di Kota Nihawand, Persia. Imam junaid adalah seorang ahli perniagaan yang berjaya. Beliau memiliki sebuah gedung di kota Baghdad. Sebagai seorang guru sufi, beliau tidak di sibukkan dengan menguruskan perniagaannya, waktu yang beliau gunakan untuk berniaga sering di singkatkan. Beliau wafat pada hari sabtu 297 H (910 M). Imam junaid wafat di sisi As-Syibli salah satu dari muridnya.

Sesuatu yang mengagumkan dari imam junaid ialah selalu menutup kedainya setelah selesai mengajar murid-muridnya. Kemudian beliau kembali kerumah untuk beribadah.

1.  Ajaran-ajaran Junaid Al-Baghdadi

Dalam masa-masa hidupnya, junaid menghadapi kendala dalam mengajarkan tasawufnya. Karena perlawanan mereka terhadap para sufi yang terjadi ketika itu, maka junaid melakukan praktik-praktik spiritual dan mengajari murid-muridnya di balik pintu terkunci.

Amalan tasawuf junaid banyak di ambil dari pengalaman-pengalaman ke tasawufannya; namun, konsep-konsep pemikiran tasawufnya masih belum tersusun secara sistematis, tetapi lebih banyak di jelaskan melalui ungkapan-ungkapan verbalnya.

Al-junaid di kenal sebagai tokoh sufi yang konsen dan memiliki pemikiran tentang makrifah. Pemikiran makrifah yang di ajarkan oleh junaid banyak di kutif oleh tokoh-tokoh sufi lainnya. Al-junaid berpendapat makrifah sebagai berikut. “makrifah ada dua macam yaitu makrifah ta’arruf dan makrifah ta’rif.

Ma’rifah ta’arruf adalah bahwa Allah memberitahukan kepada orang banyak akan diri-Nya dan memberitahu orang banyak akan hal-hal yang menyerupai-Nya, sedangkan makrifah ta’rif adalah Allah memberitahu orang banyak bekas-bekas kekuasaannya dalam cakrawala dan dalam diri manusia, kemudian secara halus terjadilah kejadian benda-benda menunjukkan kepada orang bahwa mereka itu ada yang menciptakan, yaitu Allah SWT. Pengetahuan tentang Allah adalah pengetahuan orang-orang khawas. Semua orang tidak bisa makrifah terhadap hakikat Allah kecuali karena Allah sendiri”.

2. Pokok-Pokok Pikiran Al-Junaid

1.    Seseorang yang sudah memahami ilmu tasawuf dan sebagai seorang sufi, harus berbudi pekerti baik dan meninggalkan yang buruk

2.    Ajaran yang memurnikan hati dan hubungannya dengan makhluk lain

3.    Seorang sufi harus dapat melaksanakan tiga rukun amal , yaitu: melazimi zikir,  mempertahankan tingkat kegairahan yang tinggi, selalu melaksanakan syariat secara ketat dan tepat.

4.    Mengalihkan perhatian dari urusan dunia pada urusan akhirat masih mudah, dan lebih sulit, mengekang hawa nafsu untuk dapat tenggelam bersama Allah jauh lebih sulit.

5.    Arti tauhid menurut junaid adalah: “mengesakan Allah dengan  sesempurna ke-Esa-an, bahwa Allah Maha Esa yang tidak bereanak dan diperanakkan, tidak berbilang dan tidak tersusun, tidak ada yang serupa dengan dia dan tidak pula menyerupai sesuatu, dia Maha Mendengar dan Maha Melihat”.

3.   Abu Abdul Rahman Al-Sulami

Nama lengkap al-Sulami adalah Muhammad ibn Husain ibn Muhammad ibn Musa Al-Azli yang bergelar Abu Abdurrahman Al-Sulami. Lahir tahun 325 H dan wafat pada bulan sya’ban 412 H/1012 M. Dia pakar hadis guru para sufi dan pakar sejarah dia seorang syeikh thariqah yang telah di anugrahi penguasaan berbagai ilmu hakikat dan perjalanan tasawuf.

Ajaran-ajaran Al-sulami yaitu manusia akan menjadi hamba sejati kalau hamba tersebut sudah bebas/merdeka dari selain Tuhan. Kalau kehendak hati sudah menyatu dengan kehendak Allah. Maka apa saja yang di pilih Allah untuknya, hati akan menerima tanpa menentang sedikitpun (qona’ah). Dalam konsep zikir Al-sulami berpendapat bahwa perbandingan dzikir dan faqir adalah lebih sempurna fakir, karena kebenaran itu di berikan oleh dzikir bukan oleh fakir dalam proses pembukaan kerohanian. Ada beberapa tingkatan dzikir yaitu, dzikir lidah, dzikir hati, dzikir sir (rahasia), dzikir ruh. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

  PENUTUP

A.   Kesimpulan

Tasawuf irfani adalah tasawuf yang berusaha yang menyikap hakikat kebenaran atau makrifah di peroleh dengan tidak melalui logika atau pemikiran, tetapi melalui pemberian Tuhan secara langsung. Pemikiran dari masing-masing tokoh tasawuf irfani berbeda-beda di lihat dari cara pandang mereka, latar belakang tokoh dan pemikirannya dan kita dapat mengkajinya untuk menambah ilmu pengetahuan. 

 

B.   Saran

Demikianlah makalah ini kami buat, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://www.google.com/search?q=tasawuf+irfani&oq=tasawuf+irfani&aqs=chrome.0.69i59l2j69i60l3.3977j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=karakteristik+tasawuf+irfani&btnG=

http://ahlaktasawuf2017.blogspot.com/2017/12/tasawwuf-irfani-konsep-dan-tokohnya.html

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

CATATAN

Moderator kelompok 7 : Ach Ifan Affandi      D20191057

Penanya pertama           : Yuliana Beilia           D20191060

Penanya ke dua             : Fikri Nabil Muzakki  D20191065

Penanya ke tiga             : Nur Ikhsan Adhitama D20191100

Di kelompok kami,  kelompok 7 tidak ada sanggahan karena audien yang bertanya merasa sudah puas atau paham atas apa yang telah di sampaikan oleh kami (pemateri).

 

 


COMMENTS

Name

berita,9,fahsion,3,gempha news,5,gender,5,IT,52,kesehatan,39,lirik lagu,8,MAKALAH,5,materi,13,sejarah,8,tentang pmii,17,uin jember,2,warta,14,
ltr
item
Gerakan Mahasiswa Pembaharuan - PMII Yogyakarta: Makalah Tasawuf Irfani
Makalah Tasawuf Irfani
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgxY8-tOKcVfD1ppv6m8TJKMBYQ59pBEYW6bYbb4zWeyW51ng1dnSXRmK6R1y-Kg1V1fj4uG_qkF-7krydRkFKRZ6LfHtfMa2vOyNvhLPE497LpGB2zhuQF85EXcXTcqxYXwdcvLtr19Bk177ArzzhCER5D3SO5l1vzrlYKhnqks-AGuTRfRGLrx-aU=s320
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgxY8-tOKcVfD1ppv6m8TJKMBYQ59pBEYW6bYbb4zWeyW51ng1dnSXRmK6R1y-Kg1V1fj4uG_qkF-7krydRkFKRZ6LfHtfMa2vOyNvhLPE497LpGB2zhuQF85EXcXTcqxYXwdcvLtr19Bk177ArzzhCER5D3SO5l1vzrlYKhnqks-AGuTRfRGLrx-aU=s72-c
Gerakan Mahasiswa Pembaharuan - PMII Yogyakarta
https://pmiigempha.blogspot.com/2022/01/makalah-tasawuf-irfani.html
https://pmiigempha.blogspot.com/
https://pmiigempha.blogspot.com/
https://pmiigempha.blogspot.com/2022/01/makalah-tasawuf-irfani.html
true
3388097559341598177
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy