GERAKAN MAHASISWA Oleh : AZAM* Gerakan Mahasiswa terdiri dari kata gerakan dan Mahasiswa. Gerakan berarti perubahan, sedangkan Mah...
GERAKAN MAHASISWA
Oleh : AZAM*
Gerakan Mahasiswa terdiri dari kata gerakan dan Mahasiswa.
Gerakan berarti perubahan, sedangkan Mahasiswa adalah sekelompok manusia yang
menuntut ilmu di perguruan tinggi. Di samping itu, Mahasiswa adalah salah satu
entitas vital yang memiliki peran yang sangan penting dalam melakukan suatu
perubahan dan merupakan bagian dari struktur social yang tidak biasa di
pisahkan dari masyarakat.
Gerakan mahasiswa merupakan
implementasi dari tanggung jawab dari seorang mahasiswa. selain mempunyai
tanggung jawab secara akademik, mahasiswa juga mempunyai tanggung jawab social.
Mahasiswa adalah masyarakat terdidik yang harus bertanggung jawab atas realitas
kebangsaan, jika mahasiswa hanya sadar akan akademik semata, berarti mahasiswa
bagaikan rumput yang terpisah dari akarnya, yaitu masyarakat. Dan
kesadarannyapun dapat di kategorikan sebagai kesadaran Naif.
Sejarah
pergerakan mahasiswa di Indonesia; dari masa ke masa
Gerakan Mahasiswa di Indonesia
seolah sudah mengakar rumput dan menjadi potret heroik atas militansi
perjuangan yang di dasarkan pada perbaikan, kebenaran dan keadilan. Gerakan
Mahasiswa yang mampu memobilisasi massa dan memasifkan isu menjadi kekuatan
yang paling di takutkan di Dunia, runtuhnya kekuasaan Perondi 1955(Argentina),
Perez Jimenez 1958(Venezuela), Diem 1963(vietnam), Ayub Khan 1956(Pakistan),
revolusi polandia’56, Hongaria’56, Spanyol’30, Russia pada 1860-70an dan di
Indonesia, tumbangnya rezim fasisnya soeharto adalah berbagai contoh
keperkasaan dari Gerakan Mahasiswa.
Pada masa kedudukannya Jepang
1942, semua yang berbau politik di larang dan semua organiasasi pelajar dan
mahasiswa serta partai politikpun di bubarkan, tapi kondisi seperti ini semakin
menguatkan militansi mahasiswa untuk terus berjuang hingga manghantarkan
Indonesia kepada gerbang kemerdekaan.
- Gerakan Mahasiswa Tahun 1966
Dikenal
dengan istilah angkatan 66, gerakan ini awal kebangkitan gerakan mahasiswa
secara nasional, dimana sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat
kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang berada pada
lingkar kekuasaan atau pernah ada dalam lingkar kekuasaan.
Di era
ini pergerakan dihadapkan dengan 2 kekuatan yang mencoba mengintervensi
pemikiran mereka, kedua kekuatan provokatif itu adalah LEKRA dengan hegemoni
romentisme revolusionernya dan Universitas Amerika dengan Manifesto
kebudayaannya.
Pertengahan
60-an, konflik internal melahirkan wujud baru, hal itu disebabkan oleh
kekecewaan terhadap demokrasi terpimpinnya soekarno yang di rasa membelenggu
hak asasi dan bertentangan dengan demokrasi liberal yang mereka terima, diperparah lagi dengan
condongnya sukarno kepada PKI.
Pecahnya
G30S PKI menandai runtuhnya rezim soekarno, Eksekutif pun beralih dan berpihak
kepada rakyat, yaitu dengan dikeluarkannya SUPERSEMAR (surat perintah sebelas
maret) dari Presiden Sukarno kepada penerima mandat Suharto. Peralihan ini
menandai berakhirnya ORLA (orde lama) dan berpindah kepada ORBA (orde baru).
Angkatan 66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyaknya aktivis 66 yang duduk
dalam kabibet pemerintahan ORBA.
- Gerakan Mahasiswa Tahun 1972
Gerakan
ini dikenal dengan terjadinya peristiwa MALARI (Malapetaka Lima Belas Januari). Gerakan pada masa ini, keharmonisan antara Gerakan Mahasiswa dengan Orde baru
mulai retak, seiring dengan penangkapan aktivis pasca protes atas pembangunan
TMII yang dianggap sebagai pemborosan uang Negara. 1973 lahirnya UU perkawinan
menambah panas suasana yang kemudian menjadi awal permusuhannya orde baru
dengan suara morang mahasiswa, pasca inilah penangkapan para aktivis dan
pengekangan pers di mulai.
- Gerakan Mahasiswa Tahun 1990 an
Isu yang diangkat pada Gerakan era ini sudah
mengkerucut, yaitu penolakan diberlakukannya terhadap NKK/BKK (Normalisasi
Kehidupan Kampus / Badan Kordinasi Kampus) yang membekukan Dewan Mahasiswa
(DEMA/DM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Pemberlakuan NKK/BKK mengubah format organisasi kemahasiswaan dengan melarang Mahasiswa terjun ke dalam politik praktis, yaitu dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0457/0/1990 tentang Pola Pembinaan dan Pengembangan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, dimana Organisasi Kemahasiswaan pada tingkat Perguruan Tinggi bernama SMPT (senat mahasiswa perguruan tinggi).
Pemberlakuan NKK/BKK mengubah format organisasi kemahasiswaan dengan melarang Mahasiswa terjun ke dalam politik praktis, yaitu dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0457/0/1990 tentang Pola Pembinaan dan Pengembangan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, dimana Organisasi Kemahasiswaan pada tingkat Perguruan Tinggi bernama SMPT (senat mahasiswa perguruan tinggi).
Organisasi
kemahasiswaan seperti ini menjadikan aktivis mahasiswa dalam posisi mandul,
karena pihak rektorat yang notabane-nya sebagai tangan panjangnya pemerintah,
lebih leluasa dan dilegalkan untuk mencekal aktivis mahasiswa yang berbuat
"over", bahkan tidak segan-segan untuk men-DO-kan. Mahasiswa hanya dituntut
kuliah dan kuliah saja.
Di kampus intel-intel berkeliaran, pergerakan mahasiswa dimata-matai. Maka tidak heran jika misalnya hari ini menyusun strategi demo, besoknya aparat sudah siap siaga. Karena banyaknya intel berkedok mahasiswa.
Di kampus intel-intel berkeliaran, pergerakan mahasiswa dimata-matai. Maka tidak heran jika misalnya hari ini menyusun strategi demo, besoknya aparat sudah siap siaga. Karena banyaknya intel berkedok mahasiswa.
Pemerintah
Orde Baru pun menggaungkan opini adanya pergerakan sekelompok orang yang
berkeliaran di masyarakat dan mahasiswa dengan sebutan OTB (organisasi tanpa
bentuk). Masyarakat pun termakan dengan opini ini karena OTB ini identik dengan
gerakan komunis.
Sikap
kritis mahasiswa terhadap pemerintah tidak berhenti pada diberlakukannya
NKK/BKK, jalur perjuangan lain ditempuh oleh para aktivis mahasiswa dengan
memakai kendaraan lain untuk menghindari sikap refresif Pemerintah, yaitu
dengan meleburkan diri dan aktif di Organisasi kemahasiswaan ekstra kampus
seperti PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa
Nasional Indonesia), PMKRI (Pergerakan Mahasiswa Katholik Republik Indoenesia)
atau yang lebih dikenal dengan kelompok Cipayung.
- Gerakan Mahasiswa Tahun 1998
Gerakan
mahasiswa era sembilan puluhan mencuat dengan tumbangnya Orde Baru dengan
ditandai lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan, tepatnya pada tanggal 12
mei 1998.
Gerakan mahasiswa mencapai klimaksnya pada tahun 1998, diawali dengan terjadi krisis moneter di pertengahan tahun 1997. harga-harga kebutuhan melambung tinggi, daya beli masyarakat pun berkurang. Mahasiswa pun mulai gerah dengan penguasa ORBA, tuntutan mundurnya Soeharto menjadi agenda nasional gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa dengan agenda REFORMASI nya mendapat simpati dan dukungan yang luar biasa dari rakyat. Mahasiswa menjadi tumpuan rakyat dalam mengubah kondisi yang ada, kondisi dimana rakyat sudah bosan dengan pemerintahan yang terlalu lama 32 tahun! politisi diluar kekuasaan pun menjadi tumpul karena terlalu kuatnya lingkar kekuasaan, dan dikenal dengan sebutan jalur ABG (ABRI, Birokrat, dan Golkar).
Gerakan mahasiswa mencapai klimaksnya pada tahun 1998, diawali dengan terjadi krisis moneter di pertengahan tahun 1997. harga-harga kebutuhan melambung tinggi, daya beli masyarakat pun berkurang. Mahasiswa pun mulai gerah dengan penguasa ORBA, tuntutan mundurnya Soeharto menjadi agenda nasional gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa dengan agenda REFORMASI nya mendapat simpati dan dukungan yang luar biasa dari rakyat. Mahasiswa menjadi tumpuan rakyat dalam mengubah kondisi yang ada, kondisi dimana rakyat sudah bosan dengan pemerintahan yang terlalu lama 32 tahun! politisi diluar kekuasaan pun menjadi tumpul karena terlalu kuatnya lingkar kekuasaan, dan dikenal dengan sebutan jalur ABG (ABRI, Birokrat, dan Golkar).
Simbol
Rumah Rakyat yaitu Gedung DPR/MPR menjadi tujuan utama mahasiswa dari berbagai
kota di Indonesia, seluruh komponen mahasiswa dengan berbagai atribut almamater
dan kelompok semuanya tumpah ruah di Gedung Dewan ini, tercatat FKSMJ (Forum
Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta), FORBES (Forum Bersama), FORKOT (Forum
Kota) dsbg. Sungguh luar biasa, elemen mahasiswa yang berbeda paham dan aliran
dapat bersatu dengan satu tujuan : Turunkan Soeharto.
Memang lengser nya Soeharto seolah menjadi tujuan utama pada gerakan mahasiswa sehingga ketika pemerintahan berganti, isu utama kembali kepada kedaerahan masing-masing.
Memang lengser nya Soeharto seolah menjadi tujuan utama pada gerakan mahasiswa sehingga ketika pemerintahan berganti, isu utama kembali kepada kedaerahan masing-masing.
·
Kader
belia korp “GEMPHA” ASHRAM BANGSA
COMMENTS